source: www.gulalives.co |
Pada dasarnya rasa cemburu bukanlah sesuatu hal yang
perlu ditakutkan. Namun, perilaku cemburu
buta yang mengarah ke sikap posesif patut untuk diwaspadai. Banyak kasus
kriminalitas yang terjadi yang disebabkan oleh rasa cemburu buta. Cemburu buta
merupakan rasa cemburu yang dilandasi dengan kondisi emosional yang sangat
kuat, cenderung irasional(tidak masuk akal) dan disertai dengan
prasangka-prasangka negatif yang sangat kuat. Sekelompok ilmuwan dari University of Pisa menyebutkan bahwa ketidakseimbangan
biokimia di dalam tubuh dapat mengubah rasa cemburu yang berlebihan ini menjadi
sebuah obsesi yang sangat berbahaya. Bahkan disebutkan bahwa kondisi terburuk
yang dapat terjadi dari rasa cemburu yang berlebihan adalah terdorongnya
perasaan untuk menyakiti diri sendiri maupun orang lain.
Pada
kenyataannya, dapat kita lihat perbedaan penyebab rasa cemburu tersebut antara
pria dan wanita. Menurut Nilam, cemburu lebih sering berkaitan dengan harga
diri. Sebaliknya, pada wanita lebih didasari oleh ketergantungan yang kuat. Itu
sebabnya respon terhadap cemburu berbeda. Sebuah riset menemukan, pria umumnya
memberikan reaksi marah dan justru melakukan aktivitas yang
membahayakan
hubungan. Pada wanita umumnya depresif dan melakukan sesuatu untuk meningkatkan
hubungan itu sendiri. Berdasarkan hal ini, kasus
kriminalitas yang terjadi akhir-akhir ini sering melibatkan wanita sebagai
korban, baik berita di koran, media televisi, dan sebagainya.Source: www.awesomewithin.com |
Hal ini tentu saja menjadi masalah yang harus diperhatikan,
mengingat makin banyak nya kasus – kasus negatif yang diakibatkan oleh rasa
cemburu buta. Perlu adanya suatu langkah yang efektif untuk menangani masalah
ini. Terutama, masalah yang terjadi di dalam lingkup keluarga, dimana hal ini
juga dapat berdampak pada psikologis anak-anak.
Disamping
memberikan dampak negatif pada pasangan, rasa cemburu yang berlebihan juga
dapat mengakibatkan dampak negatif untuk diri kita sendiri. cemburu melibatkan bagian otak kiri
yang berkaitan dengan emosi. Ketika dikuasai cemburu kita menjadi
kesulitan dalam melihat obyek secara jelas. Makin tinggi rasa cemburu, makin
nyata gangguan pada mata. Karena itu, mungkin jika sedang dalam keadaan cemburu sebaiknya tidak menyetir
kendaraan. Rasa cemburu juga dapat meningkatkan tekanan darah
seseorang menjadi naik. Hal ini berhubungan tingkat stres yang dialami oleh
seseorang yang diakibatkan oleh rasa cemburu yang berlebihan.
Disamping rasa tidak dihargai dan ketergantungan yang kuat,
media sosial juga dapat menimbulkan masalah. Tim peneliti dari
University of Guelph, Kanada, menemukan bahwa penggunaan Facebook,instagram, whatsaap meningkatkan
rasa cemburu pasangan. Mereka menemukan bahwa makin sering seseorang
menghabiskan waktu untuk online pada situs jejaring sosial dan melihat
pasangannya, maka tingkat kecurigaannya sangat tinggi. Hal ini
dapat juga digolongkan ke dalam sikap tidak menghargai pasangan (no respect). Kurangnya sikap saling
terbuka juga merupakan akar dari lahirnya rasa cemburu berlebihan.
Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran pada pasangan terutama dalam keluarga untuk
saling menghargai satu sama lain dan memiliki rasa saling terbuka satu sama
lain.bahkan belajar untuk saling menghargai sudah seharusnya ditanamkan sejak
kecil, sehingga saat dewasa, sang anak dapat berprilaku saling menghargai
dilingkungannya selain itu, perlu adanya persiapan pernikahan yang baik, tidak
hanya secara materi tetapi juga secara rohani. Sehingga nantinya dapat menangani
masalah-masalah yang terjadi dalam keluarga. Untuk para orang tua, perlu adanya
kerjasama yang baik dalam mendidik anak-anak dalam bersikap. Dan tidak
melakukan ritual “pilih kasih” antara satu anak dengan anak yang lain.
Sehingga, antara satu anak dengan yang lainnya tidak terjadi konflik.
*Artikel ini pernah dimuat di majalah Potret Tahun 2014
No comments:
Post a Comment