Kopi dapat digolongkan sebagai minuman psikostimulant yang akan menyebabkan orang tetap terjaga, mengurangi kelelahan, dan membuat perasaan menjadi lebih tenang. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika di seluruh dunia kopi menjadi minuman favorit, terutama bagi kaum pria. Salah satu zat yang dikandung oleh kopi adalah kafein.
Kafein merupakan perangsang susunan saraf pusat, dapat menyebabkan diuresis, merangsang otot jantung, dan melemaskan otot polos bronchus. Dalam dosis standar 50-200 mg, kafein utamanya mempengaruhi lapisan luar otak. Pengaruh ini bisa mengurangi kelelahan.
Dalam dosis yang lebih besar, pusat vasomotor dan pernapasan terpengaruh. Kadar kafein yang terkandung di dalam biji kopi robusta adalah 2 %, sedangkan kopi arabika adalah 1%. Sedangkan polifenol merupakan senyawa kimia yang bekerja sebagai antioksidan kuat di dalam kopi (Almada 2009, Vanzaitan 2010 dan Lelyana 2008). Secara medis, antioksidan merupakan senyawa-senyawa yang dianggap mampu melindungi organ-organ tubuh dari pengaruh radikal bebas yang berbahaya.
Pusat Informasi Ilmu Pengetahuan Kopi (CoSIC) mengatakan bahwa antioksidan bisa melindungi terhadap tekanan oksidatif dengan membersihkan radikal-radikal bebas yang merugikan, sedangkan menurut Dr. Euan Paul, hasil dari studi ICS menunjukkan bahwa kopi mengandung tingkat oksidan empat kali lebih besar dibandingkan teh, sumber kaya lainnya (ITS Undergraduated, 2010). Kadar polifenol pada biji kopi arabika bervariasi antara 6 - 7 %, sedangkan pada robusta sekitar 10 % (Septianus, 2011).
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa kadar polifenol pada biji kopi arabika Coffea arabica L. yaitu 0,2%. Persentase ini masih memberikan manfaat bagi kesehatan. Sebagaimana telah diketahui bahwa polifenol merupakan antioksidan yang berfungsi untuk menangkal radikal bebas yang berbahaya. Hasil penelitian di Norwegia pada tahun 2004 menunjukkan minum kopi dalam jumlah 480 ml perhari merupakan kontributor utama asupan antioksidan total pada diet penduduk Norwegia. Pada studi aktivitas antioksidan total dari kandungan polifenol dalam berbagai minuman, menunjukkan kopi merupakan kontributor utama antioksidan daripada minuman lain, seperti cola, cocoa, teh hijau, teh hitam, atau teh herbal, jus buah, es lemon tea (Lelyana, 2008).
Tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sivetz dan Desroirer dalam Koswara (2006), jika mengkonsumsi kafein berlebih dapat menyebabkan jantung berdebar keras, artelosklerosis, merusak hati, tangan gemetar, otot kejang, kepala pusing, mual dan bahkan dapat menyebabkan mutasi pada gen.
Sumber:
Almada, P. Deva. 2009. Pengaruh Peubah Proses Dekafeinasi Kopi Dalam Reaktor Kolom Tunggal Terhadap Mutu Kopi. Tesis. Institut Pertanian Bogor.
ITS Undergraduated. 2010. Chapter I.pdf. Institut Teknologi Surabaya. Diakses tanggal 26 Mei 2011.
Koswara, Sutrisno. 2006. Kopi Rendah Kafein. (ebookpangan.com. Diakses tanggal 23 Maret 2011).
Lelyana, Rosa. 2008. Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat (Studi Eksperimen Pada Tikus Rattus Norwegicus Galur Wistar. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.
Vanzaitan. 2010. Chapter II.pdf. Universitas Sumatera Utara. Diakses tanggal 10 Mei 2011.
Septianus, WS. 2011. Komposisi Kimia Biji Kopi. (ws_septianus@yahoo.com. Diakses tanggal 22 Februari 2011).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Siap-siap CPNS Tahun 2024 segera dibuka !
Kebutuhan ASN pada tahun 2024 masih harus dipenuhi secara tepat dan riil. Tahun 2024, khususnya pemerintah memberi alokasi yang cukup besar ...
-
Memang jika berhubungan dengan masalah mantan, banyak kemungkinan-kemungkinan perasaan yang akan muncul. Mulai dari baperan, galau, nangis...
-
Kopi dapat digolongkan sebagai minuman psikostimulant yang akan menyebabkan orang tetap terjaga, mengurangi kelelahan, dan membuat perasaa...
-
“Sesuatu menyelinap di hatiku dan meremasnya tanpa ampun. Menciptakan keluhan-keluhan di mulutku, dan kebodohan-kebodohan di pikiranku,...
No comments:
Post a Comment