Pernah mendengar istilah negatif thinking? Tentunya pernah, atau bahkan kita pernah mengalaminya secara langsung dalam lingkungan sosial. Munculnya sikap atau sifat negatif thinking dalam skala yang sering, merupakan salah satu wujud dari psikososial yang buruk. Hal ini tentu saja dapat menciptakan kondisi hubungan sosial yang buruk juga.
Apa itu Psikososial?
Erickson, salah seorang pencetus teori perkembangan kepribadian menyatakan bahwa, manusia lebih berkembang dalam tahap psikososial dibandingkan psikoseksual. Erikson menjelaskan tahap-tahap perkembangan manusia mulai dari lahir hingga lanjut usia. Setiap fasenya memiliki keunikan tersendiri.
Bagi Erikson, dinamika
kepribadian selalu diwujudkan sebagai hasil interaksi antara kebutuhan dasar
biologis dan pengungkapannya sebagai tindakan-tindakan sosial.
Dalam bukunya yang berjudul
“Childhood and Society” tahun 1963,
Erikson membuat
sebuah bagan untuk mengurutkan delapan tahap secara terpisah
mengenai perkembangan ego dalam psikososial, yang biasa dikenal dengan istilah
“delapan tahap perkembangan manusia”. Erikson berdalil bahwa setiap tahap
menghasilkan epigenetic. Epigenetic berasal dari dua suku kata yaitu epi
yang artinya “upon” atau sesuatu yang sedang berlangsung, dan genetic
yang berarti “emergence” atau kemunculan.
Psikososial adalah suatu istilah yang ditujukan untuk menjelaskan hubungan antara kondisi sosial suatu individu dengan kesehatan mental atau emosionalnya.
Tipe Kepribadian di Setiap Tahapan Perkembangannya
Setiap pertumbuhan yang dialami oleh manusia pasti akan menemukan
suatu penyimpangan, namun dengan penyimpangan ini bisa dijadikan pelajaran
untuk mencapai pribadi yang sehat daan dewasa. Berikut ini merupakan tipe
kepribadian di setiap tahapan perkembangan menurut Erikson, yaitu:
(1) kepercayaan vs ketidakpercayaan,
(2) otonomi vs perasaan malu dan ragu-ragu,
(3) inisiatif vs kesalahan,
(4) kegigihan vs Inferioritas,
(5) identitas vs kebingungan peran,
(6) keintiman vs isolasi,
(7) semangat - berbagi vs penyerapan diri dan stagnasi,
(8) Integritas vs keputusasaan.
Bintarany dalam artikelnya mengenai teori psikososial menuliskan beberapa ciri-ciri orang yang memiliki kondisi psikososial yang baik (sehat), diantaranya sebagai berikut:
1. Memiliki perasaan yang baik (positif) terhadap diri sendiri
2. Merasa nyaman berada di sekitar orang lain
3. Mampu mengendalikan ketegangan dan kecemasan
4. Mampu menjaga pandangan atau pikiran positifnya dalam hidup
5. Memiliki rasa syukur terhadap apa yang dimiliki dalam hidup, bahkan untuk hal sederhana sekalipun
6. Mampu menghormati dan menghargai alam dan lingkungan sosialnya
Seseorang yang sehat mentalnya akan bereaksi dengan cara yang positif dalam banyak situasi. Berbeda dengan orang yang tidak stabil mentalnya, ia akan bereaksi negatif terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam hidup.
“apa saja yang tumbuh
memiliki sejenis rencana dasar, dan dari rencana dasar ini muncullah
bagian-bagian, setiap bagian memiliki waktu masing-masing untuk mekar, sampai
semua bagian bersama-sama ikut membentuk suatu keseluruhan yang berfungsi~ Erickson"
No comments:
Post a Comment