Perlu diketahui ada dua jenis masker, yaitu masker bedah dan masker pernafasan. Masker yang banyak beredar di masyarakat adalah masker bedah. Masker ini selalu digunakan oleh tenaga medis yang berada di ruang operasi untuk menutup mulut dan hidungnya. Tujuannya supaya mereka tidak menularkan bakteri dan virus kepada pasien yang sedang dioperasi. Di dalam masker ini terdiri dari tiga lapisan: 1. Lapisan paling dalam yang berwarna putih. Ini adalah lapisan yang paling nyaman karena bersentuhan dengan kulit wajah kita. 2. Lapisan tengan adalah filter statis. lapisan ini terbuat dari bahan yang disebut spunbond non woven. Fungsinya adalah untuk menghalangi apabila air liur yang mengandung penyakit menyebar seperti batuk atau bersin. 3. Lapisan luar yang merupakan material khusus mencegah masuknya mikropartikel. Dengan memperhatikan susunan ini, maka menggunakan masker secara terbalik justru tidak menguntungkan karena
wajah kita akan bersentuhan dengan lapisan yang kasar sehingga ada kemungkinan terjadi iritasi. Selain itu, penggunaan secara terbalik juga tidak memiliki pengaruh secara signifikan.
Masker Bedah |
Sedangkan menurut Mentri Kesehatan RI, Nila Djuwita F. Moeloek, pernah mengatakan bahwa masker bedah yang selama ini banyak digunakan masyarakat adalah jenis masker yang paling tepat. Pasalnya, masker bedah tidak membuat pemakainya sesak napas, udara masih bisa keluar dan masuk melalui pori-porinya. Masker bedah juga dianggap mampu menahan polutan kebakaran hutan yang terbilang agak besar.
Sementara itu, dr Arifin Nawas, SpP(K), MARS, Ketua Umum PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia) menjelaskan, masker bedah biasa maupun masker N95 sama-sama berguna untuk mengurangi dampak kabut asap. Masker bedah mereduksi paparan partikel yang besar sedangkan N95 mampu menahan juga partikel yang lebih kecil di bawah 10 PM, yang tidak bisa disaring oleh masker bedah.
Masker N95 |
Penggunaan masker N95 mempunyai keterbatasan berupa ketidaknyamanan penggunaannya dan penggunaannya terbatas maksimal hanya 8 jam.
dan ternyata, satu buah masker N-95 dibandrol sekitar Rp. 200.000,- Masyarakat awam tentu tidak banyak yang mampu membelinya. Lalu bandingkan dengan harga mobil mewah milik tersangka korupsi Tubagus Wardana, adik Ratu Atut. Satu mobil mewahnya setara dengan 30 ribu lembar masker N-95. Padahal jumlah mobil yang disita KPK telah mencapai 40 buah.
Ditegaskan pula, sampai saat ini tidak ada satupun jenis masker atau respirator yang 100 persen dapat memproteksi terhadap semua komponen gas dari asap kebakaran hutan.
Berikut, video cara menggunakan masker secara baik dan benar:
No comments:
Post a Comment