Siapa yang
tidak pernah menyicipi kelezatan masakan Padang, terutama mahasiswa. Hehe,
karena saya juga menjadikan nasi padang sebagai makanan favorit. Bahkan melihat lauknya saja dapat membangkitkan selera
makan. Apalagi kita tahu, rendang yang merupakan makanan khas dari padang juga
diakui oleh duni alias mendunia karena kenikmatan nya.
Nasi Padang Lezat |
Namun
tahukan anda, dibalik kelezatannya terdapat
fakta menarik mengenai nasi padang itu sendiri. Berikut beberapa fakta tentang
nasi padang yang saya pun baru mengetahuinya:
Nasi padang terkenal dengan porsinya yang Kece alias
mengenyangkan
Kadang, jika tidak sempat makan di tempat jualnya, saya memilih untuk
membawa pulang atau membungkusnya. Namun, saat memutuskan untuk membeli nasi
padang 'take away' atau dibungkus, biasanya porsi nasinya dua centong batok
atau lebih. Ini jauh lebih banyak dari pada makan di tempat. Pernahkah anda bertanya
mengenai masalah ini?
kok bisa porsinya jumbo, bahkan kadang bisa dimakan berdua.
kok bisa porsinya jumbo, bahkan kadang bisa dimakan berdua.
Nah, menurut Adrival (18), mahasiswa yang merupakan salah
satu mahasiswa Universitas Andalas, yang diketahuinya dari cerita salah satu
pemilik rumah makan di kota Padang, persoalan ini memiliki sejarah sendiri.
Dulu, saat zaman Belanda yang dapat menikmati masakan padang di rumah makan
padang adalah orang-orang elite. Seperti Saudagar kaya dan kolonial Belanda.
Mereka itu biasanya yang meramaikan rumah makan padang dahulunya.
Namun, pemilik rumah makan padang ingin orang-orang pribumi dapat menikmati juga masakan daerahnya sendiri. Maka, diakalilah dengan cara di bungkus. Orang-orang pribumi dapat menikmati masakan daerah sendiri dengan cara tidak makan di tempat. Porsi nasinya pun dibanyakin agar orang pribumi bisa berbagi dengan lainnya.
Namun, pemilik rumah makan padang ingin orang-orang pribumi dapat menikmati juga masakan daerahnya sendiri. Maka, diakalilah dengan cara di bungkus. Orang-orang pribumi dapat menikmati masakan daerah sendiri dengan cara tidak makan di tempat. Porsi nasinya pun dibanyakin agar orang pribumi bisa berbagi dengan lainnya.
Namun menurut sastrawan asal Padang,
Yusrizal ini persoalan biaya pelayanan. Jika makan di tempat, orang-orang
mendapat pelayanan lebih dari pada yang dibawa pulang atau di bungkus. Dia
menyebutkan, di kota Padang membeli makanan apapun kalau di bawa pulang memang
jauh lebih banyak porsinya dibanding makan di tempat.
Dikenal sebagai rumah makan ampera
Adrival pun menambahkan, kalau dulunya
rumah makan padang juga dikenal dengan rumah makan Ampera. Nama Ampera sendiri
berasal dari Amanat Penderitaan Rakyat.
"Makanya kalau di sini (Padang), rumah makan yang disebut Ampera jauh lebih murah dari rumah makan biasa," lanjutnya.
"Makanya kalau di sini (Padang), rumah makan yang disebut Ampera jauh lebih murah dari rumah makan biasa," lanjutnya.
Beberapa Masakan di Rumah Makan Nasi Padang |
Lebih enak makan pakek tangan,
Walaupun disediakan sendok dan garpu di
meja makan, tapi tentu saja akan lebih nikmat menyantap hidangan nasi padang
menggunakan tangan. Karna kuah dan bumbu yang nempel ditangan itu lebih nikmat
ketika kita menjilat tangan kita setelah selesai menyantap nasi padang. Walaupun
makan nasi padang menggunakan tangan akan meninggalkan aroma nasi padang yang
akan sulit hilang jika hanya dibilas dengan air.
Wah,
memang nasi padang banyak keunikan nya serta lezat, tidak salah jika salah
seorang bule Norwegia jatuh hati pada nasi padang sampai dibuatkan lagunya. Wah,
bukankah itu “cinto mati namanyo”.
Video Klip Lagu Nasi Padang karya Bule Norwegia
No comments:
Post a Comment