Tuesday, July 26, 2016

Restless legs syndrome dan Sleep apnea, Bahayakah?

Insomnia dapat disebabkan oleh kondisi kejiwaan dan kesehatan, kebiasaan tidur yang tidak sehat, zat-zat tertentu, dan / atau faktor biologis tertentu. Baru-baru ini, para peneliti  menyatakan bahwa insomnia sebagai salah satu masalah otak anda yaitu tidak mampu untuk berhenti menjadi terjaga (siklus bangun dan tidur dari otak anda yaitu-ketika salah satu dihidupkan dan lainnya dimatikan). Oleh karena itu, salah satu hal yang sangat penting untuk memahami apa yang bisa menyebabkan anda kesulitan tidur.
Ada banyak kondisi medis (beberapa ringan dan lain-lain yang lebih serius) yang dapat menyebabkan insomnia. Dalam beberapa kasus, kondisi medis itu sendiri menyebabkan insomnia, sementara dalam kasus lain, gejala kondisi penyebab ketidaknyamanan yang dapat membuat sulit bagi seseorang untuk tidur.
Contoh kondisi medis yang dapat
menyebabkan insomnia adalah:
1.       Nasal / alergi sinus
2.       masalah pencernaan seperti refluks
3.       masalah endokrin seperti hipertiroidisme
4.       Radang sendi
5.       Asma
6.       kondisi neurologis seperti penyakit Parkinson
7.       Sakit kronis
Obat-obatan seperti yang digunakan untuk alergi dingin dan sakit hidung pada  ringan, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit tiroid, pengendalian kelahiran, asma, dan depresi juga dapat menyebabkan insomnia. Selain itu, insomnia mungkin merupakan gejala dari gangguan tidur yang mendasar. Misalnya, restless legs syndrome merupakan kondisi neurologis di mana seseorang memiliki sensasi tidak nyaman ketika memindahkan kaki sehingga dapat menyebabkan insomnia. Pasien dengan restless legs syndrome biasanya mengalami gejala buruk di bagian akhir atau menjelang tidur malam, selama periode tidak aktif, dan dalam transisi dari bangun tidur. Diperkirakan 10 persen dari populasi memiliki restless legs syndrome.
Sleep apnea adalah gangguan tidur lain  yang terkait dengan insomnia. Sleep apnea merupakan kondisi dimana saluran napas seseorang menjadi sebagian atau seluruhnya terhalang saat tidur, yang dapat menyebabkan berhenti bernafas dan penurunan kadar oksigen. Hal ini juga dapat menyebabkan seseorang untuk bangun sebentar tapi berulang kali sepanjang malam. Orang dengan sleep apnea sering mengeluh mengalami insomnia.

Jika Anda mengalami kesulitan tidur secara teratur, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah  meninjau kesehatan anda dan berpikir tentang apakah ada masalah medis yang mendasari atau gangguan tidur dapat berkontribusi untuk masalah tidur anda. Dalam beberapa kasus, terdapat langkah-langkah sederhana yang dapat diambil untuk meningkatkan tidur (seperti menghindari pencahayaan yang terang  dan mencoba untuk membatasi kemungkinan gangguan, seperti TV, komputer, Hp, atau hewan peliharaan). Sementara dalam kasus lain, penting untuk berbicara  atau berkonsultasi dengan dokter anda untuk mengetahui suatu tindakan. Sehingga anda dapat menikmati waktu tidur anda secara tepat dan optimal dan anda dapat terhindar dari penyakit akibat insomnia.

No comments:

Post a Comment

Siap-siap CPNS Tahun 2024 segera dibuka !

Kebutuhan ASN pada tahun 2024 masih harus dipenuhi secara tepat dan riil. Tahun 2024, khususnya pemerintah memberi alokasi yang cukup besar ...